Mempelajari Interaksi Sosial di Era Milenial (Sikap Menghargai dan Menghormati)




Mempelajari Interaksi Sosial di Era Milenial (Sikap Menghargai dan Menghormati)
 Oleh : Agung Setiawan, HC

            Dahulu sikap saling menghargai dan saling menghormati begitu kentara di masyarakat ketika melakukan interaksi sosial, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang terkenal dengan negara yang masyarakatnya paling ramah pada masa itu. Seperti saat berinteraksi dengan orang tua atau keluarga di rumah, atau kepada orang lain entah itu kepada orang yang lebih tua ataupun kepada orang yang lebih muda dari kita, dan bahkan itu kepada teman sebaya kita. Interaksi yang terjalin begitu hangat syarat dengan kesan saling menghargai dan tak jarang saling menghormati.

            Tutur kata dijaga dengan sangat baik agar senantiasa sopan dan santun ketika diucapkan, bahasa yang digunakan pun adalah bahasa yang halus sehingga membuat nyaman untuk didengarkan saat berbincang hingga tak jarang banyak menyenangkan hati yang mendengarkan.

            Se-andainya ada kata-kata kasar dan menyakiti hati terlanjur terucap maka yang mengucapkannya langsung meminta maaf tanpa harus berpikir lama-lama, mereka sadar bahwa menjaga agar interaksi yang baik tetap terjalin kepada sesama itu penting dalam kehidupan bermasyarakat.

            Cara meminta maaf yang dilakukannya pun tidak terkesan hanya sebagai formalitas meminta maaf saja namun dengan niat tulus agar benar-benar mendapatkan maaf. Sehingga yang memberikan maaf tersebut juga benar-benar memaafkan dengan hati yang tulus bukan hanya formalitas maaf agar terkesan masalah sudah selesai berharap agar tak berurusan lagi dengan sang peminta maaf.

            Hal – hal tersebut merupakan beberapa contoh dari sikap saling menghormati dan menghargai khususnya dalam berbicara. Begitulah seharusnya sesama manusia yang kodratnya adalah melakukan interaksi sosial dimasyarakat terutama dalam lingkungan sekitar kita hidup.

            Berbeda dengan kondisi hari ini di mana masa dan generasi sudah berganti ke generasi berikutnya yaitu generasi Milenial, generasi yang lebih banyak berinteraksi dengan teknologi dibandingkan dengan lingkungan mereka. Generasi yang masih butuh diteliti apakah benar mereka generasi yang kurang memahami bagaimana harus bersikap saling menghormati dan menghargai terhadap sesama manusia.

            Kebanyakan dari mereka (R: generasi milenial) lebih banyak berbicara lewat teks pada messenger dan sosial media yang tersedia pada smartphone mereka dibanding bertatap muka dengan lawan bicaranya.

Teknologi adalah dalih mereka untuk menjawab kenyataan yang seperti itu namun ada beberapa pandangan yang mengatakan sebuah pernyataan begini “Teknologi memudahkan manusia menjalani kegiatannya sehari-hari bukan mengubah manusia itu menjadi budak teknologi” artinya manusia adalah manusia dan teknologi adalah media serta cara manusia mengerjakan sesuatu agar lebih praktis dan mudah.

Akibat dari tidak seringnya generasi ini melakukan interaksi langsung inilah yang menyebabkan bergesernya cara mereka saling menghargai dan menghormati, baik kepada orang yang lebih tua ataupun kepada yang lebih muda dan bahkan dengan teman sebaya pun mereka kurang menjalin interaksi yang baik.

Apakah benar sikap menghormati kepada yang lebih tua itu dipengaruhi oleh pengalaman mereka yang sangat minim berinteraksi ? Apakah benar sikap menghargai orang kepada yang lebih muda juga dipengaruhi hal yang sama ?

Pertanyaan itulah yang harus dibenahi jawabannya karena seharusnya sikap bukanlah hal yang diurusi oleh teknologi, karena teknologi adalah media sekaligus alat saja yang didesain dengan umum tidak memandang dia lebih tua ataupun lebih muda atau mungkin sebaya.

Sikap sopan dan santun tidak akan lahir dari orang yang tidak memahami bagaimana cara menghormati dan juga bagaimana cara menghargai. Sebaliknya orang yang memahami bagaimana cara menghormati dan juga bagaimana cara menghargai akan bijak dalam bersikap.

Hal tersebutlah yang perlu dipahami generasi milenial Indonesia untuk tetap mempertahankan budaya Indonesia yang ramah dengan menjaga silaturahim sehingga generasi milenial Indonesia akan menjadi manusia yang bijak dalam bersikap serta bijak dalam menggunakan teknologi bukan malah menjadi tidak berbudi pekerti karena diperbudak teknologi diera digital saat ini.


Selamat Memperingati Isra’Mi'Raj Nabi Muhammad SAW 1439 H
Jakarta 14 April 2018
Research and Development Committee
Koperasi Pemuda Indonesia
Agung Setiawan

Ayo Jadi Cooperator :)

Comments

Dani Wahyu said…
Oiya ngomongin milenial, ternyata ada loh beberapa masalah keuangan yang kerap menghantui generasi tersebut. Apa aja itu? Cek selengkapnya di sini ya: Hati-hati, masalah keuangan ini hantui generasi milenial