Cara Pandang Pemuda Terhadap Koperasi




Cara Pandang Pemuda Terhadap Koperasi

Oleh : Agung Setiawan, HC

Koperasi masih identik dengan orang-orang tua dan sangat sedikit diminati oleh pemuda - pemuda di Indonesia baik sebagai pekerjaan ataupun sebagai wadah pengembangan diri dengan mempelajari koperasi sebagai sistem ekonomi kerakyatan, selain karena memang pemuda tidak mengetahui apa itu koperasi dan orang-orang tua pun enggan memperkenalkan koperasi itu apa kepada anak-anak muda di Indonesia.

Jadi sangat wajar kalau sistem koperasi di Indonesia sangat sedikit sekali kemajuannya karena memang tidak di isi oleh orang-orang muda. Pemuda merupakan penerus bangsa yang menjadi aset negara dalam rangka membangun bangsa maka seharusnya apa pun yang bangsa ini miliki sudah sewajarnya diwariskan dengan baik kepada para pemudanya.

Salah satu yang harus diwariskan dengan baik adalah koperasi di mana koperasi merupakan pengejawantahan dari sistem demokrasi ekonomi sekaligus ekonomi kerakyatan dari sebuah konsep sistem perekonomian yang di usung bapak pendiri negara kita yaitu “bung hatta”.

Koperasi juga merupakan badan usaha yang sangat direkomendasikan dalam konstitusi negara kita hal ini tercantum dalam pasal 33 UUD 1945 ayat 1 dalam penjelasannya sebelum di amandemen dan masih sampai sekarang pun secara tersirat bentuk ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah koperasi.

Pemuda hari ini memegang peran penting terhadap masih ada atau tidaknya koperasi di Indonesia kelak, kenapa begitu? karena sudah saatnya generasi muda mengubah cara pandangnya terhadap koperasi di Indonesia, pemuda-pemuda tidak lagi harus menunggu orang-orang tua untuk menyuapi pemudanya berkoperasi.

Yang pemuda harus lakukan adalah mencari tahu bagaimana bentuk dari koperasi itu sendiri, bagaimana cara menjalankan koperasi, mencari tahu bagaimana agar dapat berkembang dengan baik, saling berdiskusi satu sama lain membincang koperasi – koperasi yang berkembang baik di dunia maupun di Indonesia.

Sehingga pemuda memiliki bekal yang cukup ketika zaman sudah harus berganti, memberikan sumbang ide dan gagasan yang kekinian, memberikan wajah baru dalam dunia perkoperasian yang ada, melahirkan cendikiawan - cendikiawan muda yang terus bisa mengawal koperasi pada jalur yang seharusnya.

Koperasi di Indonesia sudah saatnya menjadi jawaban atas permasalahan perekonomian bangsa yang sedang berkembang ini, menjadi penuntas kesenjangan yang ada pada masyarakatnya, sebagai sarana menjadikan masyarakat mandiri dan berdikari, menjadikan pemuda-pemuda memiliki semangat berjuang demi dirinya, bangsa dan negaranya.

Yang membedakan pemuda dengan orang tua adalah semangat yang dimilikinya, cita-cita yang besar akan kehidupan yang lebih layak, serta terus melakukan perubahan-perubahan bagi bangsanya yang tidak bisa dilakukan oleh orang-orang terdahulu.

Maka saya sebagai pemuda hari ini saya mengajak semua pemuda di Indonesia mulai melakukan sedikit perubahan atau bahkan perubahan yang besar pada koperasi di Indonesia dengan melakukan “Rebranding Koperasi”. Karena sudah saatnya orang-orang mudalah yang menggerakkan koperasi di Indonesia yang merupakan warisan bangsa kita.

Hal kecil itu akan berdampak luar biasa dikemudian hari, contoh hal kecil yang dapat kita praktikan langsung adalah mengedukasi masyarakat mengetahui apa itu koperasi dan bagaimana koperasi bekerja pada sistem perekonomian melalui sosial media dan juga mulai berkoperasi dengan gaya yang muda khususnya bagi kita generasi milenial.

“Karena yang paling penting dalam melakukan perubahan adalah terus bergerak, karena dengan bergerak kau akan terus mendekati tujuan sementara jika kau berhenti maka kau harus tahu bahwa tujuan tidak akan pernah mendekat”. Agung Setiawan ~ Catatan Cooperator.

Ayo jadi Cooperator Indonesia.

Jakarta, Rabu 23 Mei 2018
Kepala Bidang Komite
Research and Development
Koperasi Pemuda Indonesia

Agung Setiawan

Comments