Koperasi itu tidak hanya soal bisnis atau usahanya saja, namun lebih dari itu.
Oleh : Agung Setiawan, HC
Hari ini masih banyak kita temui, masyarakat Indonesia
yang tidak mengenal koperasi, mungkin karena memang koperasi sudah mulai kuno
dan tidak nyentrik lagi dengan zaman kekinian.
Selain itu masyarakat Indonesia juga belum banyak
mengetahui konsep usaha yang dijalankan oleh koperasi karena terjebak dengan presepsi
usaha koperasi adalah simpan pinjam saja dan itulah yang menjadi usaha andalan
koperasi di Indonesia.
Tidak salah namun sangat disayangkan dengan begitu
banyaknya potensi yang dimiliki oleh koperasi dalam menjalankan bisnis atau
usahanya, namun hanya dibuat sebagai sarana menabung dan meminjam uang saja.
Melihat kenyataan ini membuat kita miris bukan ? karena
koperasi hadir dalam masyarakat sebagai penyeimbang persaingan usaha antara badan
usaha milik pemerintah (BUMN) dan juga badan usaha milik swasta (BUMS).
Maka perlu untuk kita sadari bahwa mengemas kembali
koperasi (Re-Branding) dan
mensosialisasikan kembali koperasi pada masyarakat dirasa sangat perlu bukan.
Koperasi hadir bukan hanya milik sebagian orang yang
bersifat eksklusif namun milik semua orang yang ingin menjadi anggota koperasi,
dengan koperasi yang menempatkan tujuan utamanya bukan uang semata (profit oriented) namun kesejahteraan (benefit)
anggota dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat sekitarnya.
Selain itu koperasi tidak hanya terjebak dalam ruang
bisnisnya saja namun juga masuk ke dalam sendi kehidupan sehari-hari yang sudah
menjadi budaya bangsa Indonesia ini.
Seperti gotong royong dalam menyukseskan acara-acara
yang diadakan masyarakat contohnya adalah kegiatan maulid nabi Muhammad SAW.
Masyarakat bersama-sama berkontribusi dengan kemampuan
yang dimiliki seperti pendanaan acara maulid dilakukan dengan cara patungan seikhlasnya
baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang berupa bahan makanan dan juga
minuman.
Masyarakat juga mengelola acaranya dengan sukarela dan
membagi tugas sesuai kemampuan agar acaranya berjalan lancar serta aman
terkendali. Hingga pada pelaksanaannya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat
yang ada dalam jangkauan kegiatan maulid tersebut.
Kerja bersama, gotong royong, sukarela dan terbuka
untuk siapa saja, bukankah itu adalah nilai-nilai yang ada pada koperasi ?
Maka koperasi hadir bukan hanya dalam bisnis atau usahanya
bukan, namun lebih dari itu menjangkau setiap lini kehidupan karena manusia
adalah makhluk sosial yang hidup saling membutuhkan satu sama lain.
Selamat merayakan maulid nabi Muhammad SAW 1439 H
Bravo Koperasi
Jakarta 1 Desember 2017
Research and Development Committee
Koperasi Pemuda Indonesia
Agung Setiawan
Comments