Memberdayakan Wanita, Memaknai Hari Ibu


Memberdayakan Wanita, Memaknai Hari Ibu

Oleh Agung Setiawan, HC

22 Desember diperingati sebagai hari ibu di mana kita sebagai seorang anak menjadikan ibu kita spesial pada hari itu, nah apakah kau sudah membuat ibumu paling spesial hari ini ?



Kalau belum, ayo segerakan ya  Ibu adalah seorang wanita hebat yang di ciptakan Tuhan sebagai perantara kasih sayang-Nya sepanjang masa. Ibu hanya memberi dan tak harap kembali.


Perjuangan seorang ibu dalam menjalani keseharian sangat perlu di apresiasi itu sebabnya setiap tanggal 22 desember dalam kurun waktu satu tahun sekali kita memperingati hari ibu sebagai bentuk apresiasi yang kita berikan dalam menjalani kehidupan selama satu tahun.


Pernahkah kita berpikir bahwa tak semua ibu beruntung baik dalam menjalani kehidupan berumah tangga, menjalani pekerjaan yang terpaksa ia lakukan demi berjuang menghidupi keluarganya di rumah, bersama suami mencari pundi – pundi rejeki agar anak dapat bersekolah,


Pernahkah kita memikirkan seorang ibu yang menjadi single parents untuk mengurusi anak-anaknya, banyak ibu yang menjadi janda karena berbagai macam latar belakang masalah yang di alaminya.
Jika belum sempat memikirkannya, maka coba sebentar kita pikirkan mereka.


Berangkat dari kepedulian terhadap nasib yang menimpa beberapa wanita yang kurang beruntung tersebut maka ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Apa saja ? 



simak pemaparan berikut : 



Melakukan Pemberdayaan wanita berbasis koperasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka membantu para ibu-ibu tersebut menjadi lebih beruntung.


Bagaimana caranya ?


Koperasi yang merupakan badan usaha milik bersama dan beranggotakan orang-perseorangan ini sangat memungkinkan menolong siapa pun termasuk mereka yang kurang beruntung nasibnya. Karena dalam koperasi terdapat nilai yang salah satunya adalah self help


Self help atau menolong diri sendiri di sini merupakan nilai yang mengajarkan “mereka” yang kurang beruntung ini untuk bangkit menolong dirinya dengan bergotong-royong (co-working) agar tidak memiliki sikap “ketergantungan” pada orang lain yang tentunya akan memperbaiki mental mereka dalam menjalani hidup (menjadi berdaya).


Koperasi merupakan badan usaha yang menjalankan usaha atau bisnis dengan berdasarkan kebutuhan anggotanya, maka hal ini sangat memungkinkan untuk menghimpun semua orang yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang sama ataupun menghimpun yang memiliki kepentingan yang sama demi mencapai kesejahteraan (menjadi berdaya).


Koperasi juga memiliki prinsip pendidikan yang tertera dalam undang-undang kita, hal ini sangat cocok dalam rangka memberdayakan mereka (ibu-ibu yang kurang beruntung) agar mampu memiliki berbagai macam kemampuan yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan potensi usaha koperasinya, hal ini dilakukan agar koperasinya berkembang lebih baik.


Salah satu contoh koperasi yang dapat di dirikan adalah koperasi produksi. Koperasi produksi ini menghimpun ibu-ibu tersebut untuk aktif menghasilkan karya/produk yang nantinya akan mereka pasarkan bersama sehingga ibu-ibu ini mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dari produk yang mereka hasilkan ( contohnya gerabah, baju rajutan, dan lain-lain).


Selain itu koperasi konsumsi juga dapat mereka dirikan dalam rangka menekan kebutuhan konsumsi rumah tangga yang menjadi kebutuhan sehari – hari di rumah. Karena koperasi konsumsi ini akan memungkinkan agar mereka mendapatkan harga yang lebih murah dibanding membelinya di toko non koperasi.


Pada akhirnya ibu-ibu yang kurang beruntung tersebut akan mengalami peningkatan kesejahteraan bersama karena mereka berkoperasi.

Selamat hari ibu kepada semua ibu di dunia.
Bravo Koperasi Indonesia.

Jakarta, 22 Desember 2017
Research and Development Committee
Koperasi Pemuda Indonesia

Agung Setiawan

Comments