Mengentaskan Kesenjangan Ekonomi Layaknya Seorang Pahlawan Ala Milenial (Cooperative Principle : Concern for Community - The Cooperator)
Mengentaskan Kesenjangan Ekonomi Layaknya Seorang Pahlawan
Ala Milenial
(Cooperative Principle : Concern for Community - The
Cooperator)
Oleh : Agung Setiawan, HC
Saya
dan anda adalah pemuda yang saat ini diharapkan oleh orang-orang tua dan para
pendahulu kita dahulu, akan kah kita bisa memberikan harapan kepada mereka ? dan
menjadi pahlawan bagi orang-orang disekitar kita.
Kesenjangan
ekonomi dan kesenjangan sosial adalah hal yang selalu menjadi masalah bagi
seluruh negara di dunia dan tak terkecuali bangsa indonesia. Hal ini sudah
terjadi sejak zaman peperangan dan penjajahan hingga zaman sekarang dimana era
revolusi industri terus berkembang.
Bayangkan
saja menurut laporan dari laman wir2018.wid.world mengatakan sejak tahun 1980 bahwa 1
% dari orang terkaya di dunia memiliki kekayaan yang sama dengan 50%
orang-orang termiskin di dunia, artinya kalau setengah bumi di bagi menjadi dua
bagian “sebagai perumpamaan” maka yang bagian utara hanya di isi beberapa orang
kaya di dunia dan di bagian selatan di isi oleh sangat banyak orang-orang
miskin hingga berdesak-desakan tak karuan.
Semua
orang didunia berlomba-lomba, baik yang berada di puncak pemerintahan berteriak
untuk mengentaskan dua masalah tersebut agar berkurang bahkan berusaha agar
tidak ada lagi kesenjangan. Mereka semua berteriak layaknya sang pahlawan pada
masa kini, seolah-olah menjadi penerus dari pahlawan-pahlawan sebelumnya yang
telah gugur di medan pertempuran perang dunia zaman dahulu,
Lalu
apakah hari ini sosok pahlawan seperti itu yang kita nilai sebagai pahlawan ?
Pahlawan
bagi milenial hari ini adalah sosok yang digambarkan gagah perkasa dan juga
kuat seperti yang kita semua saksikan dalam deretan serial film DC EU films dan
juga Marvel Studio dilayar-layar bioskop.
Namun
soal Pahlawan yang benar-benar dirindukan oleh semua orang didunia pada masa
kini ialah sosok yang dapat dan mampu mengentaskan kesenjangan ekonomi dan juga
kesenjangan sosial minimal di lingkungan masing-masing masyarakat tinggal.
Sosok
yang dapat menggerakan orang-orang untuk keluar dari lingkaran kesusahan dan
juga dari lingkaran kemiskinan. Bukan berarti orang-orang dalam lingkaran
tersebut di tolong langsung dengan berbagai bantuan namun dengan sebuah solusi yang
terus berkelanjutan hingga tercetus semoboyan “build a better world”.
Siapa
yang mencetuskan kalimat tersebut ?
Yaitu
orang-orang yang berkoperasi, orang – orang yang berkoperasi (Cooperator)
percaya bahwa kesenjangan ekonomi dan juga kesenjangan sosial dapat berkurang bahkan
hingga tidak ada lagi kesenjangan yang terjadi.
Mengapa
koperasi ?
Karena
koperasi memiliki salah satu prinsip seperti ini “concern for community” which’s
koperasi itu ada dan bekerja untuk melakukan pengembangan berkelanjutan
terhadap masalah yang ada di lingkungan dimana ia berada yang kebijakan serta
pengambilan keputusannya disetujui oleh anggota koperasi tersebut.
Selain
dari nilai-nilai yang memang menjadi penunjang orang mangapa mau berkoperasi seperti
yang tertulis dilaman website International Cooperative Alliance “Cooperatives
are based on the values of self-help, self-responsibility, democracy, equality,
equity, and solidarity”.
Hal
ini adalah bentuk konkrit dari jawaban atas semua orang yang berteriak
mengentaskan kesenjangan-kesenjangan itu bukan ?
Maka
jika kau ingin menjadi pahlawan yang sesungguhnya adalah menggerakan
orang-orang untuk berkoperasi, mengajarkan orang-orang pentingnya berkoperasi
dengan begitu semua orang akan menolong dirinya sendiri dari berbagai
kesenjangan yang ada didepan mata.
Karena
sesungguhnya jiwa pahlawan ada pada diri kita sendiri minimal jadilah pahlawan
dari orang-orang yang berada disekitarmu. Ayo jadilah Cooperator, jadilah
harapan yang membangun dunia agar lebih baik (build a better world).
Jakarta
12 November 2018
Kepala
Bidang Inovasi Teknologi dan Informasi
Koperasi
Pemuda Indonesia
Agung
Setiawan
Reference
:
Comments