Rejuvinating Cooperative with Innovation (meremajakan/menyegarkan kembali koperasi dengan inovasi)


Rejuvinating Cooperative with Innovation (meremajakan/menyegarkan kembali koperasi dengan inovasi)

Oleh : Agung Setiawan, HC

 

Rejuvinating Cooperative with Innovation adalah sebuah kalimat yang saya dengar dari teman-teman saya di purwokerto kota kelahiran koperasi di Indonesia. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut akan menjadi seperti ini “meremajakan/menyegarkan kembali koperasi dengan inovasi”, saya setuju dengan hal tersebut, bahwa koperasi perlu diremajakan/disegarkan kembali performanya dengan berbagai macam inovasi, baik itu inovasi dalam bentuk bisnis modelnya ataupun men – spin off -kan bisnis koperasinya atau juga sistem manajemen koperasinya.

 

Inovasi berkaitan erat dengan penggunaan teknologi meskipun inovasi bukan hanya bicara soal teknologi, hal tersebut sejalan dan berkembang lebih cepat diera revolusi industri 4.0 dimana banyak perusahaan – perusahaan termasuk koperasi melakukan perubahan sesuai kebutuhan jaman, tentunya perubahan ini dilakukan dengan melakukan inovasi-inovasi. Inovasi yang berkembang dilakukan rata-rata menggunakan pendekatan teknologi dengan landasan data bahwa mayoritas masyarakat sudah melek teknologi bahkan generasi millenial di cap sebagai techno savvy pengguna dan berwawasan luas soal teknologi modern khususnya komputer.

 

Koperasi yang dicap “Jadul” (singkatan dari jaman dulu), istilah yang digunakan untuk sesuatu yang ketinggalan jaman atau kuno, sangat perlu melakukan perubahan-perubahan besar dengan melakukan inovasi sebagai dasar dari perubahan yang dilakukan, jangan sampai koperasi yang berubah hanya cat kantor dan gedungnya saja agar terlihat seperti baru lagi, namun koperasi harus juga memperbarui kinerja koperasi dan menambah nilai manfaat bagi anggota-anggotanya serta lingkungannya dengan melakukan inovasi yang tepat dan berdampak besar sebagai pembaharuan dari koperasi tersebut.

 

Koperasi-koperasi yang ada hari ini khususnya koperasi yang masih konvensional dalam menjalankan bisnis dan usahanya harus sudah mulai berinovasi melakukan perubahan sedikit demi sedikit namun berdampak besar bagi koperasinya, misalnya koperasi yang bisnis utamanya (core business) simpan-pinjam dapat mempermudah para anggotanya dengan berinovasi pada sistemnya dengan pendekatan teknologi baik terhadap manajemen tata kelola operasionalnya sampai dengan kemudahan untuk mengaksesnya dengan mengembangkan mobile apps yang bisa di download oleh setiap anggotanya dengan mudah.

 

Selain koperasi simpan-pinjam, koperasi konsumen yang bisnis utamanya ritel atau toserba (toko serba ada) dapat mengembangkan sistem penjualan dan pemasarannya (marketing) ke arah digital (digitalisasi) sehingga meningkatkan performa pelayanan, penjualan dan pemasarannya yang merambah ke dunia maya serta meluaskan jangkauan dan pelayanannya kepada customer (pembeli dari non anggota) ataupun anggota koperasinya, bahkan hal tersebut pun menambah value (nilai) dari koperasinya sehingga mampu bersaing dengan dengan toko-toko yang basisnya memang di dunia maya atau digital (toko online).

 

Selanjutnya koperasi produsen, koperasi yang beranggotakan penghasil bahan baku seperti koperasi susu ataupun koperasi unit desa (KUD) bisa melakukan inovasi dengan membuat turunan produk dari komoditas yang mereka hasilkan sehingga menambah salah satu sumber pendapatan koperasinya atau bahkan menjadi unit bisnis baru yang menghasilkan produk baru yang dijual kepada customer-nya yang digarap dengan menggunakan alat-alat produksi modern dan kekinian serta metode-metode baru yang mutakhir, bahkan bisa saja koperasi produsen ini melakukan Spin off menjadi koperasi konsumen, koperasi Jasa ataupun koperasi Pemasaran yang nantinya akan menjadi holding koperasi karena anggotanya adalah orang yang sama.

 

Sedikit berbicara soal holding koperasi, mungkin hal tersebut jarang terdengar ditelinga kita namun hal ini sangat memungkinkan terjadi karena pada dasarnya koperasi ini adalah perusahaan sejalan dengan kalimat/tagline dari asosiasi koperasi internasional International Cooperative Alliance (ICA) yaitu “Cooperative’s Build a Better World” atau kalau diterjemahkan kebahasa Indonesia menjadi “koperasi membangun dunia lebih baik”, dimana landasan prinsipnya adalah kerjasama antar koperasi (Cooperation amoung Cooperative). Misalnya kita ilustrasikan seperti ini, koperasi simpan-pinjam adalah koperasi yang padat modal dapat menyalurkan modalnya kepada koperasi produsen, ataupun koperasi jasa sebagai investasi dari koperasi simpan-pinjamnya, kemudian koperasi produsen dapat memproduksi apa yang koperasi konsumen butuhkan dan menjual produk turunan dari koperasi produksinya di toko-toko koperasi konsumen tersebut, begitupun koperasi sektor jasa yang melayani kebutuhan dari koperasi simpan-pinjam, koperasi produsen, dan koperasi konsumen.

 

Inovasi dan perubahan tersebut dirasa akan sangat cepat terjadi bila koperasi mengadaptasi penggunaan teknologi-teknologi modern hari ini dan melakukan inovasi-inovasi baru yang belum banyak dilakukan sebelumnya bahkan bisa saja melakukan yang belum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lainnya bahkan yang skala bisnisnya sudah sangat besar. Sentuhan inovasi ini biasanya dilakukan oleh rata-rata orang yang berusia muda (kaula muda) atau generasi nillenial sebutan era sekarang karena image (gambaran) perubahan selalu terjadi pada sosok-sosok pemuda yang menjadi aset penting masa depan tak terkecuali pada banyak koperasi khususnya di Indonesia.

 

Akhir kata, Rejuvinating Cooperative with Innovation adalah era baru bagi koperasi yang mau berubah lebih baik lagi, mulai dari manajemennya, sistemnya, ataupun unit bisnis dan usahanya sehingga koperasi tersebut mampu memberikan pelayanan terbaik kepada anggotanya, serta mendekatkan koperasi pada generasi muda (millenial) hari ini agar berminat untuk memilih koperasi hingga terjun dan berkecimpung dalam dunia perkoperasian yang membawa koperasi ke masa depan.

 

Jakarta 9 Juli 2020

Edisi Bulan Koperasi, Hari Koperasi Internasional, Hari Koperasi Nasional

 

Agung Setiawan, HC.

Konsultan Koperasi

Pengurus Koperasi Pemuda Indonesia

Pengurus DPP KNPI

IKA Pend. Teknik Elektro UNJ.

Comments